Scroll untuk baca artikel
BeritaHikmah

Ad-Dienul Haq: Landasan Persatuan Umat Beragama

246
×

Ad-Dienul Haq: Landasan Persatuan Umat Beragama

Share this article

ppmindonesia.com, Jakarta – Ad-Dienul Haq, atau agama yang benar, merupakan konsep mendasar dalam Islam yang berfungsi sebagai landasan untuk membangun persatuan umat manusia. Dalam Surah At-Taubah (9:33), Allah menegaskan bahwa Dia mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar (“bil huda wa dinul haq”) agar agama tersebut unggul di atas semua agama lain, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya (“walau karihal musyrikun”). Ayat ini menggambarkan misi universal Islam untuk menjadi rahmat bagi semesta alam dan dasar untuk menyatukan umat manusia di bawah nilai-nilai kebenaran.

Ad-Dienul Haq tidak hanya merujuk pada Islam sebagai agama dalam pengertian formal, tetapi juga pada nilai-nilai fitrah yang diciptakan Allah dalam diri manusia. Dalam Surah Ar-Rum (30:30), Allah menyebutkan bahwa agama fitrah (“fithratallah”) adalah dasar penciptaan manusia dan merupakan landasan alami bagi kehidupan mereka.

Semua nabi dan rasul diutus untuk menyampaikan risalah yang sama, yaitu ad-dien fithratallah, meskipun istilah dan bahasanya berbeda-beda sesuai dengan konteks kaumnya. Dengan memahami hal ini, jelas bahwa inti dari agama adalah kesatuan dalam keimanan kepada Allah dan kepatuhan kepada hukum-Nya.

Sebagai agama yang bersifat universal, ad-dienul haq memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni antarumat beragama. Islam mengajarkan bahwa persatuan tidak berarti menyatukan semua ritual dan bahasa keagamaan, tetapi menyatukan hati dalam ketaatan kepada nilai-nilai kebenaran yang telah ditetapkan oleh Allah.

Dalam Surah An-Nahl (16:36), Allah menyebutkan bahwa Dia mengutus rasul ke setiap umat untuk menyeru kepada penyembahan kepada Allah dan menjauhi taghut. Hal ini menunjukkan bahwa setiap agama yang benar pada dasarnya mengajarkan tujuan yang sama, yaitu pengabdian kepada Allah.

Namun, sejarah mencatat bahwa perbedaan bahasa, budaya, dan tradisi sering kali menjadi sumber perselisihan di antara umat beragama. Perbedaan ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk konflik, melainkan menjadi kekayaan yang memperkuat ikatan persaudaraan.

Dalam Surah Al-Hujurat (49:13), Allah mengingatkan bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal, bukan untuk saling bermusuhan. Oleh karena itu, ad-dienul haq menjadi panduan untuk mengatasi perbedaan tersebut dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kasih sayang, dan toleransi.

Persatuan umat beragama juga dapat diwujudkan melalui pengakuan terhadap misi kerasulan yang dibawa oleh setiap nabi. Dalam Surah Al-Baqarah (2:285), Allah menjelaskan bahwa orang-orang beriman menerima semua nabi tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Sikap ini mencerminkan penghormatan terhadap keberagaman risalah kerasulan yang memiliki inti ajaran yang sama. Dengan memahami bahwa semua nabi membawa pesan yang bersumber dari Allah, umat manusia dapat membangun hubungan yang harmonis di atas dasar penghormatan dan kerja sama.

Dalam konteks modern, ad-dienul haq menjadi semakin relevan sebagai solusi untuk mengatasi tantangan global, seperti konflik antaragama, diskriminasi, dan krisis moral. Islam mengajarkan bahwa persatuan umat manusia hanya dapat dicapai jika mereka berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan menjadikan ad-dienul haq sebagai pedoman hidup. Dengan demikian, umat beragama dapat bersatu untuk menghadapi tantangan bersama dan menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.

Akhirnya, ad-dienul haq adalah landasan yang kokoh untuk membangun persatuan umat beragama. Dengan memahami bahwa agama adalah fitrah manusia yang ditetapkan oleh Allah, umat manusia dapat mengesampingkan perbedaan yang bersifat superfisial dan berfokus pada nilai-nilai universal yang menyatukan. Persatuan dalam keberagaman ini menjadi kunci untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis dan penuh berkah di bawah naungan ridha Allah.(husni fahro)

Example 120x600