Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

PPM Rayakan Milad ke-40 dengan Diskusi dan Sarasehan di Bekasi dan Yogyakarta

257
×

PPM Rayakan Milad ke-40 dengan Diskusi dan Sarasehan di Bekasi dan Yogyakarta

Share this article
Pengurus dan anggota PPM Wilayah DIY (FOTO: PPM Wilayah DIY)

ppmindonesia.com.Bekasi & YogyakartaPusat Peranserta Masyarakat (PPM) merayakan hari jadinya yang ke-40 dengan menggelar diskusi dan sarasehan di Pesantren At-Taufik, Bekasi, serta di Yogyakarta. Perayaan ini menjadi momen refleksi bagi PPM dalam mengevaluasi tantangan yang dihadapi dan merumuskan strategi kebangkitan organisasi ke depan.

Dalam rangkaian Milad PPM ke-40, PPM Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengadakan diskusi dan sarasehan untuk menghidupkan kembali nilai perjuangan, memperkuat dakwah bil hal, serta menampilkan kebaikan melalui aksi nyata.

Kegiatan di Yogyakarta dibuka langsung oleh Wakil Ketua Presidium Nasional PPM, Prof. Drs. Anas Hidayat, MBA, Ph.D., dan dihadiri para tokoh penting PPM, aktivis, serta organisasi mandiri PPM seperti Sangkerta, Persatuan Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (PPKLY), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Ummatan Wasathon.

Refleksi Empat Dekade Perjuangan

Mengusung tema Empat Dekade Perjuangan: Refleksi, Kebangkitan, dan Aksi, perayaan ini bukan sekadar seremoni tetapi juga menjadi panggung evaluasi dan perumusan langkah strategis bagi masa depan PPM. Prof. Anas Hidayat dalam sambutannya menekankan bahwa usia 40 tahun bukanlah akhir, melainkan awal untuk menebarkan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.

“Usia 40 tahun mungkin bagi kita terasa semakin tua, tetapi jika kita lihat dari semangat perjuangan Islam, justru di usia 40 tahun Nabi Muhammad menerima risalah. Ini harus menjadi motivasi bagi kita untuk semakin berkembang,” ujar Prof. Anas pada Senin (2/2/2025).

Lebih lanjut, Prof. Anas menyoroti pentingnya perencanaan strategis untuk memastikan keberlanjutan lembaga-lembaga di bawah PPM. “PPM sudah memiliki banyak lembaga, baik yang eksis maupun yang perlu dibangkitkan kembali. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita untuk memastikan lembaga-lembaga tersebut tetap relevan dan bermanfaat,” tambahnya.

Selain itu, Prof. Anas menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mengembangkan program-program PPM di masa depan. Ia mengajak para senior di PPM untuk menjadi teladan dan membimbing generasi penerus agar organisasi ini semakin maju.

PPM: Organisasi Intelektual dengan Visi Kolaboratif

Sebagai organisasi berbasis intelektual, PPM sejak berdirinya pada 30 Januari 1985 dikenal sebagai pelopor kajian dan solusi bagi masyarakat. Prof. Anas menekankan pentingnya menjaga tradisi inovasi dan membangun konsep collaboration advantage, yaitu berbisnis dan berkembang dengan cara kolaborasi, bukan sekadar kompetisi.

Ketua PPM Wilayah DIY, Sayun, M.Si., menambahkan bahwa di wilayah DIY, PPM memiliki tiga badan organisasi otonom (ortom), yaitu Paguyuban Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (PPKLY), MAK Ummatan Wasathon, serta pemberdayaan bisnis berbasis teknologi seperti drone dan Virgin Coconut Oil (VCO).

“Ketiganya menjadi tanggung jawab PPM Wilayah DIY, dan pengembangannya ke depan harus dilakukan dengan analisis yang mendalam. Kolaborasi sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan visi dan misi PPM,” ujarnya.

Momentum Refleksi dan Semangat Baru

Perayaan Milad PPM ke-40 diawali dengan pemotongan tumpeng pada Minggu (2/2/2025) di Klegen, Trimuliyo, Sleman. Acara ini tidak hanya menjadi ajang syukuran, tetapi juga momen refleksi dan penyemangat bagi seluruh anggota dan aktivis PPM untuk terus berjuang dalam menebarkan manfaat bagi masyarakat.

Dengan semangat syukur dan tekad yang kuat, PPM Wilayah DIY siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan dan terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. (asyary)

Example 120x600