ppmindonesia.com.Jakarta– Ginjal bekerja tanpa banyak suara. Organ kecil seukuran kepalan tangan ini memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan tubuh: menyaring darah, membuang limbah, mengatur tekanan darah, hingga menjaga kadar mineral penting tetap stabil.
Namun ironisnya, fungsi vital ginjal justru sering terabaikan. Ia bisa rusak tanpa gejala nyata hingga kerusakan itu mencapai tahap serius.
Menurut dr Dessy Tri Pratiwi, dokter umum di Puskesmas Sibela, Surakarta, gaya hidup modern yang cenderung instan dan kurang terkontrol turut menjadi pemicu menurunnya fungsi ginjal.
“Ginjal bisa rusak diam-diam jika kita tidak berhati-hati dengan pola makan dan minum. Apalagi jika seseorang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes,” ujarnya dalam wawancara bersama Kompas.com, Sabtu (7/6/2025).
Kerusakan ginjal tidak datang tiba-tiba. Ia berlangsung perlahan dan senyap, salah satunya akibat konsumsi makanan dan minuman tertentu yang membebani sistem filtrasi tubuh. Berikut daftar yang perlu dibatasi atau dihindari dalam keseharian:
1. Daging Olahan
Sosis, ham, nugget, dan aneka daging olahan lainnya memang menggugah selera dan praktis diolah. Namun di balik kemudahannya, tersembunyi risiko besar. Kandungan natrium dan nitrat yang tinggi dalam produk ini berpotensi memicu tekanan darah tinggi dan memperberat kerja ginjal.
“Daging olahan yang dikonsumsi rutin terbukti meningkatkan risiko kerusakan ginjal dan bahkan kanker,” jelas dr Dessy. Sebagai alternatif, ia menyarankan konsumsi daging segar tanpa lemak seperti ayam rebus atau kalkun panggang.
2. Mentega dan Mayones
Produk hewani ini tinggi akan lemak jenuh, kolesterol, dan kalori. Jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan menurunkan aliran darah ke ginjal. Mayones juga kerap menjadi sumber tersembunyi dari gula dan natrium.
Alih-alih menggunakan mentega atau mayones, pilihan yang lebih ramah ginjal adalah minyak zaitun, minyak kanola, atau yogurt rendah lemak yang tinggi protein.
3. Makanan Siap Saji
Pizza, kentang goreng, dan mi instan bukan sekadar cepat saji—mereka juga cepat merusak. Makanan ini umumnya mengandung kadar garam, lemak, dan bahan pengawet yang tinggi. Konsumsi dalam jangka panjang bisa mempercepat terjadinya tekanan darah tinggi dan gangguan metabolik, yang akhirnya berdampak buruk pada ginjal.
“Ginjal tidak hanya menyaring limbah tubuh, tetapi juga menanggung beban zat-zat berlebih dari makanan yang diproses berlebihan,” tutur dr Dessy.
Tak hanya makanan, beberapa jenis minuman juga memiliki dampak serius terhadap ginjal. Kebanyakan dari kita tanpa sadar mengonsumsi minuman ini setiap hari.
1. Minuman Bersoda
Dengan rasa manis, sensasi karbonasi, dan iklan yang menggoda, soda menjadi favorit banyak kalangan. Padahal, kandungan asam fosfat, kafein, dan natrium dalam soda bisa menyebabkan dehidrasi dan memperberat fungsi penyaringan ginjal.
2. Jus Buah Kemasan
Banyak yang mengira jus kemasan sehat karena mengandung buah. Nyatanya, sebagian besar hanya mengandung gula tambahan, pemanis buatan, dan pengawet, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan menimbulkan kerusakan ginjal secara perlahan.
3. Alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dan secara rutin dapat mengganggu fungsi hormon, menyebabkan dehidrasi, serta meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Ketiga hal ini adalah kombinasi berbahaya bagi ginjal.
4. Minuman Energi dan Olahraga
Meski terdengar sehat, minuman jenis ini umumnya mengandung kafein tinggi, gula berlebih, serta vitamin sintetis yang tidak semua tubuh butuhkan. Tanpa aktivitas fisik berat, konsumsi minuman ini justru lebih merusak ketimbang membantu.
Menurut data dari Kidney.org, diabetes dan hipertensi adalah penyebab utama penyakit ginjal kronis. Kedua kondisi ini erat kaitannya dengan pola konsumsi harian, terutama yang mengandung gula, garam, dan lemak jenuh berlebihan.
Yang membuat kerusakan ginjal lebih berbahaya adalah kenyataan bahwa gejalanya sering kali tidak terasa di awal. Kelelahan, mual, dan pembengkakan baru muncul ketika fungsi ginjal sudah menurun drastis. Saat itulah, penanganannya menjadi lebih kompleks dan mahal.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Langkah awal bisa dimulai dengan kesadaran harian: memeriksa label makanan, menghindari minuman berpemanis, memilih makanan segar dan alami, serta memperbanyak konsumsi air putih.
“Minuman sehat seperti air putih, air jahe, air kunyit, atau teh herbal bisa membantu membersihkan ginjal dan menjaga keseimbangan tubuh,” jelas dr Dessy.
Ginjal bekerja dalam diam. Tapi kita tidak bisa diam saja menyaksikannya rusak perlahan akibat pilihan yang kita buat setiap hari.
Kesehatan ginjal adalah investasi jangka panjang. Mengurangi satu kaleng soda atau satu porsi junk food hari ini bisa menjadi langkah kecil yang menyelamatkan kita dari ruang dialisis di masa depan. Saat ginjal bicara, sering kali sudah terlambat.
Mari dengarkan tubuh kita lebih awal, dan beri ginjal istirahat yang layak—sebelum ia menyerah. (acank)