Scroll untuk baca artikel
ArtikelBerita

Menelusuri Jejak Toleransi: Bukti Nyata Keharmonisan Antar Umat Beragama

279
×

Menelusuri Jejak Toleransi: Bukti Nyata Keharmonisan Antar Umat Beragama

Share this article
Ilutrasi Kebersamaan (id.pinterest.com)
Example 468x60

ppmindonesia.com, Jakarta,  — Di tengah keberagaman yang kaya dan kompleks, Indonesia dan dunia memiliki sejarah panjang tentang bagaimana umat beragama dapat hidup berdampingan dengan damai. Berbagai kisah dan peristiwa mencerminkan toleransi dan keharmonisan antar umat beragama, yang menjadi inspirasi bagi upaya menciptakan perdamaian di masa kini.

Salah satu contoh paling menonjol adalah Kota Yogyakarta. Kota ini dikenal dengan semboyannya “Jogja Berhati Nyaman” yang tidak hanya merujuk pada kenyamanan fisik tetapi juga kenyamanan sosial.

Di Yogyakarta, kerukunan antarumat beragama terlihat jelas melalui berbagai kegiatan bersama antara komunitas Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan agama lainnya. Upacara Grebeg yang diadakan oleh Kesultanan Yogyakarta, misalnya, melibatkan partisipasi dari berbagai komunitas agama, menunjukkan semangat persatuan dalam keberagaman.

Di Bali, meskipun mayoritas penduduknya beragama Hindu, pulau ini juga menjadi rumah bagi umat Islam, Kristen, Buddha, dan Konghucu yang hidup dalam harmoni. Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Hindu tetapi juga menjadi simbol keharmonisan dengan dibukanya tempat tersebut untuk dikunjungi oleh siapa saja, tanpa memandang latar belakang agama.

Mengarah ke Timur Tengah, kota Yerusalem menjadi saksi sejarah panjang toleransi antarumat beragama. Meskipun sering kali disebut sebagai wilayah konflik, Yerusalem juga memiliki momen-momen penting di mana umat Islam, Kristen, dan Yahudi hidup berdampingan dengan damai. Salah satu contohnya adalah periode sebelum Perang Salib, di mana komunitas dari ketiga agama tersebut dapat menjalankan ibadah mereka dengan bebas di kota suci tersebut.

Dalam konteks global, langkah-langkah konkrit menuju keharmonisan antar umat beragama terus dilakukan. Pada tahun 2019, pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb, menghasilkan dokumen “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama.” Dokumen ini menekankan pentingnya dialog antaragama dan upaya bersama untuk mempromosikan toleransi, persaudaraan, dan perdamaian.

Bukti nyata keharmonisan antarumat beragama juga dapat dilihat dari berbagai inisiatif lokal di Indonesia. Salah satunya adalah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dibentuk di berbagai daerah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemeluk agama yang berbeda. FKUB telah berhasil menyelesaikan berbagai potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis.

Jejak-jejak toleransi ini menunjukkan bahwa ketika umat beragama berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan yang universal seperti cinta kasih, pengertian, dan saling menghormati, mereka mampu menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai. Dengan terus menelusuri dan mengapresiasi jejak-jejak ini, kita dapat memperkuat komitmen untuk membangun dunia yang lebih baik bagi semua umat manusia.(ppm)

Example 120x600